Wahana angkasa luar untuk penjelajahan planet Mars, Mars Space Laboratory,
yang membawa robot penjelajah curiosity, yang kalau diindonesiakan
kira-kira berarti keingin-tahuan, telah sukses mendarat di permukaan planet
Mars pada tanggal 9 Agustus 2012 yang lalu dan telah mulai mengirimkan
hasil-hasil pemantauan dan foto-foto permukaan Mars ke NASA.
Mengapa Amerika dan dunia pada umumnya begitu tertarik dan bersemangat untuk
meneliti Mars ?
Sejak ribuan tahun lalu planet Mars telah menarik perhatian, dahulu kala
bangsa Mesir dan Babilonia menamainya Si Merah dan Bintang Kematian kepada
bintang merah yang terlihat menyala di malam hari tersebut. Orang Yunani dan
Romawi bahkan menamai dewa perang-nya dengan Mars, karena terlihat menakutkan
dan seperti mau perang penampilannya. Dulu banyak orang beranggapan bahwa
planet Mars berpenghuni yang ditambah lagi dengan film-film fiksi pada jaman
dulu yang menampilkan makhluk-makhluk luar angkasa dari Mars, sampai ketika
tahun 1965 wahana angkasa luar kecil yang disebut Mariner 4 melintasi
Mars dan mengambil sejumlah foto bagian selatannya yang menampakkan gurun
kering yang sangat dingin sehingga agak mustahil adanya makhluk di Mars sana.
Wahana angkasa luar berikutnya yang mengorbit di Mars mengirimkan gambar
yang memperlihatkan gunung-gunung dan lembah-lembah raksasa, kemudian juga
tampak danau-danau dan alur-alur sungai yang kering yang menandakan pernah
adanya air di sana. Tiba-tiba saja Mars menjadi tempat yang sangat menarik
sejak itu. Sekalipun wahana angkasa luar berikutnya Viking yang mendarat
tahun 1976 tidak sekalipun menemukan adanya jejak kehidupan pada permukaannya.
Jadi mengapa orang tertatik ke Mars ? Alasannya adalah karena Mars
satu-satunya planet di tata surya kita yang mungkin dihuni selain bumi kita
tentunya. Sekalipun Mars kini sangat dingin, kering dan udaranya sangat tipis,
tetapi di suatu waktu lampau pernah hangat dan lembab. Seandainya ditemukan air
pada bebatuan di bawah permukaannya, maka suatu waktu nanti mungkin manusia
bisa tinggal di sana.
Wahana angkasa luar Pathfinder mendarat pada 4 Juli 1997 dan
mengeluarkan robot kecil Sojourner Truth untuk melakukan
eksplorasi. Dengan robot tersebut berhasil dilihat bukit-bukit, alur-alur
sungai, dan bebatuan yang mungkin terbentuk di dasar danau-danau. Pathfinder
juga mengirimkan data yang memberikan gambaran tinggal di sana, seperti suhu
yang begitu dingin yaitu sekitar minus 65 derajat di malam hari ! Seandainya
kita berdiri di sana maka perbedaan suhu di bagian kepala dan di bagian kaki
kita akan sangat besar karena angin yang selalu berhembus. Angin tersebut
terkadang begitu kencang yang menimbulkan badai debu yang melingkupi sebagian
dari planet, tetapi debu tersebut begitu halusnya yang hanya sedikit mengganggu
pemandangan mata kita sehingga langit berubah menjadi lebih merah jambu (pink) dari
biasanya. Kadang-kadang juga menimbulkan awan-awan biru. Mestinya akan menjadi
pemandangan yang indah.
Jadi kalau mau tinggal di Mars harus mengenakan baju luar angkasa untuk
melindungi kita dari dingin dan tabung oksigen untuk bernafas.
Wahana angkasa luar Mars Global Surveyor mengorbit Mars di tahun 1999
dan mengambil lebih banyak data yang menunjukkan pernah adanya air di sana.
Gambar lebih jelas yang diperolehnya menunjukkan alur-alur sungai dan
bentuk-bentuk danau yang mengering.
Misi-misi berikutnya berusaha untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan
hidup di sana, seperti tingkat radiasi untuk menentukan apakah bisa tinggal di
atas permukaannya atau harus membangun tempat tinggal di bawah tanah. Demikian
juga meneliti apakah tanahnya beracun atau tidak, dan kemungkinan untuk
mengubah atmosfir karbon dioksida-nya menjadi oksigen untuk pernapasan manusia
di sana.
Disamping itu planet Mars dapat dijadikan sebagai tempat belajar seandainya
terjadi kejadian yang sama di bumi, mengapa pada prosesnya di sana menjadi
begitu dingin sementara di bumi tetap hangat ? Apakah perubahan iklim di bumi
dapat menjerumuskan bumi menjadi seperti Mars atau Venus ? Dimana Venus menjadi
begitu panas karena efek rumah kaca, dimana sinar matahari dapat menembus masuk
lapisan atmosfir karbon dioksida-nya tetapi panas akibat sinar matahati yang
timbul di permukaannya tidak dapat menembus keluar melewati lapisan atmosfir
karbon dioksida-nya sehingga udaranya menjadi begitu panas.
Mars di sisi lainnya begitu dingin, sebagian karena lebih jauh 80 juta
kilometer ke matahari dibandingkan bumi, sebagian lagi karena berukuran lebih
kecil sehingga gravitasinya lebih kecil untuk menahan atmosfirnya sehingga
udara begitu tipis. Sebagai perbandingan bahwa berdiri di permukaan Mars kurang
lebih seperti berdiri di ketinggian 30 kilometer di atas permukaan bumi, dimana
bagi sebagian besar orang udara tidak mencukupi untuk bernafas di ketinggian 6
kilometer di atas permukaan bumi, dan air tidak mungkin ada jika atmosfer
sangat tipis seperti di Mars. Jadi saat ini dapat disimpulkan bahwa Mars
bukanlah tempat yang nyaman untuk didiami, dimana pada atmosfirnya yang sangat
tipis hanya ada karbon dioksida.
Ilmuwan percaya bahwa selama ada air kemungkinan besar ada kehidupan,
seperti terjadi di bumi bahwa di tempat yang sangat dingin seperti di kutub pun
ada kehidupan bahkan di bawah permukaan es yang tebal sekalipun. Sepertinya
Mars telah menjadi begitu dingin sejak milyaran tahun lalu. Di bumi dibutuhkan
milyaran tahun sejak tumbuhnya alga menjadi seperti kini, seandainya ada alga
di Mars akan menjadi hal yang sangat menarik !
Sebagian besar disadur dari http://mmp.planetary.org/tour/advent70.htm
(Tangsel 16aug12)