Sunday, April 24, 2011

Cara Mencharge (mengecas) iPad dengan USB dan Perhitungan Daya-nya

Apple iPad termasuk perangkat yang memerlukan daya cukup besar untuk beroperasi. Apakah port USB bisa mencharge iPad ?

Sebagai gambaran bahwa dengan batere Lithium-Polymer iPad yang berkapasitas 25 watt-jam, iPad bisa digunakan kurang lebih 10 jam.  Artinya iPad butuh daya untuk bekerja sekitar 25 watt-jam / 10 jam = 2,5 watt. Untuk mengecas batere iPad sampai penuh diperlukan waktu sekitar 5 jam, artinya memerlukan daya 25 watt-jam / 5 jam = 5 watt untuk pengisian cepat batere.
Jadi untuk mengoperasikan iPad dan sambil mengecas baterenya butuh daya sekitar 2,5 watt + 5 watt = 7,5 watt. Cukup besar, inilah alasannya mengapa charger external iPad berkapasitas 10 watt ... sementara USB laptop rata-rata hanya bisa menyediakan arus 500 mA yang bila dikonversikan menjadi sekitar = 5 volt (tegangan di port USB) x 500 mA = 2,5 watt.
Makanya tidak heran bahwa ketika iPad dihubungkan ke laptop via USB muncul tulisan "No Charging" pada bagian kanan atas iPad, karena port USB tidak sanggup memberikan daya 7,5 watt ke iPad sesuai hitungan di atas, artinya iPad bekerja tetap menggunakan baterenya sekalipun terhubung ke USB.

Tetapi bila iPad dalam posisi standby (sleep mode) dan kabel USB tersambung maka daya 2,5 watt yang tersedia pada port USB cukup untuk mencharge batere iPad. Untuk mengisi batere iPad secara penuh dengan daya tersebut perlu waktu sekitar 25 watt-jam / 2,5 watt = 10 jam.
Jadi kesimpulannya bahwa kita bisa mencharge iPad via USB selama iPad dalam posisi standby (sleep mode), sekalipun lama tetapi lumayan untuk mengurangi beban membawa charger external dan  dalam keadaan kepepet bisa numpang ngecas di USB ...


(TangSel 24apr11)

Saturday, April 23, 2011

Apakah Pertamax Lebih Irit dari Bensin Biasa ?

Pemerintah Indonesia berencana untuk membatasi penggunaan premium (bensin) bersubsidi dalam waktu dekat ini. Melihat keadaan tersebut mulai banyak masyarakat yang beralih atau mengganti mobilnya dengan mobil-mobil berkapasitas mesin yang lebih kecil, hal ini terlihat dari mobil-mobil kecil baru yang semakin laku dan juga mobil bekas yang dikenal irit semakin diburu.
Perbedaan harga antara pertamax (dengan oktan 92) dan premium (dengan oktan 88) saat tulisan ini dibuat (April 2011) sangat besar yaitu Rp 8600 per liter dibandingkan Rp 4500 per liter untuk premium. Apakah dengan oktan 92 ini lantas membuat mesin lebih bertenaga dan lebih irit ? Apakah Pertamax lebih irit dari bensin biasa dengan mobil yang sama ?

Pertanyaan ini coba dijawab dengan melakukan tes langsung menggunakan mobil Nissan Grand Livina 2007, pertama digunakan premium kemudian beberapa minggu kemudian setelah beralih ke pertamax dengan berulang kali pengisian ulang kembali dilakukan pengetesan. Pengetesan dilakukan tanpa melakukan penyetelan (tune-up)  pada mesin ketika beralih ke pertamax, jadi apa adanya.
Gambar pertama berikut ini adalah kecepatan yang diperoleh 100 km/jam pada RPM (putaran mesin per menit) 3000, pada posisi gigi 5 dan jalan tol datar dengan bahan bakar premium. Sedangkan gambar kedua adalah kecepatan yang diperoleh 110 km/jam pada RPM 3000, pada posisi gigi 5 dan jalan tol datar dengan bahan bakar pertamax.

Nissan Grand Livina dengan Premium pada RPM 3000, kecepatan 100 km/jam

Nissan Grand Livina dengan Pertamax pada RPM 3000, kecepatan 110 km/jam
Dari hasil pengetesan seperti terlihat di atas bahwa dengan menggunakan pertamax diperoleh kecepatan yang lebih tinggi yakni 110 km/jam berbanding 100 km/jam dengan premium untuk RPM yang sama-sama 3000. Memang terbukti bahwa dengan angka Oktan yang lebih tinggi yakni 92 berbanding 88 menghasilkan tenaga yang lebih besar dan output kecepatan yang lebih tinggi pada RPM yang sama.
Apakah dapat disimpulkan dengan Pertamax diperoleh efisiensi yang lebih tinggi 10%, dari 110 km/jam berbanding 100 km/jam ? Untuk itu perlu pengukuran dengan faktor-faktor lainnya yang lebih akurat dan komprehensif.
Yang pasti adalah penggunaan Pertamax lebih irit dibandingkan dengan bensin biasa (Premium).


(TangSel 23apr11)

Friday, April 22, 2011

Apa itu Sertifikat dan Chip Arowana Super Red

Arowana Super Red, bahasa Latin-nya Scleropages Formosus, merupakan salah satu jenis ikan arowana yang paling digemari sekaligus bernilai (uang) yang tinggi karena dianggap dapat menghilangkan stress, membawa keberuntungan dan merupakan simbol status seseorang. Bagi penulis sendiri yang khusus dari Arowana super red adalah keindahan bentuk, warna, dan gerakan gemulai dan sisik-sisik-nya yang menghanyutkan ...
Ikan ini termasuk hewan yang dilindungi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITIES) sejak tahun 1975 sehingga peredarannya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh konvensi tersebut.
Salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan bagi penggemar Arowana Super Red ini adalah kejelasan asal-usul ikan tersebut, yang ditandai dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya - Departemen Kehutanan.
Contoh dari sertifikat tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Tampak depan sertifikat Arowana Super Red
Keterangan ikan pada sertifikat Arowana Super Red, dilengkapi dengan chip

Dengan adanya sertifikat tersebut maka pemeliharaan dan kepemilikan ikan arwona telah sah dan tidak melanggar kaidah perlindungan hewan. Chip (lihat pada gambar di atas) yang diberikan pada saat pembelian dapat di-implant ke arowana pada saat ukurannya sudah cukup besar. Chip tersebut berisi data-data dan riwayat arowana yang dapat dibaca dengan perangkat chip reader saat diperlukan. Dengan demikian investasi yang kita keluarkan terlindungi pada saat ingin diperjualbelikan, diekspor sekalipun.


(TangSel 22apr11)

Cara mengeset shared external storage (SAN) dengan Linux (CentOS, Fedora, RedHat)

External storage (SAN) umum digunakan untuk tempat penyimpanan bersama dari sejumlah server, yang dilengkapi dengan kemampuan standar redundansi data seperti Raid 0, 1, 5 dan kombinasinya. Pemilihan teknik redudansi data tersebut biasanya disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dari sistem seperti optimalisasi penggunaan harddisk, kecepatan membaca atau kecepatan menulis. Pada contoh ini dilakukan tes sharing external storage dengan 2 server Linux.
External storage (SAN) biasanya dikenai sebagai device /dev/??? pada Linux, berikut ini adalah contoh pengesetan external storage pada distro Linux CentOS, Fedora dan RedHat.


------------- Di Linux-A -----------------

[root@msq1 shared]# fdisk -l
...
Disk /dev/sdb: 299.4 GB, 299462819840 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 36407 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

Dari respon di atas nama device-nya adalah /dev/sdb
Langkah berikutnya adalah melakukan format partisi dengan urut-urutan berikut ini:

[root@msq1 shared]# fdisk /dev/sdb
- buat paritisi dengan ukuran yang diinginkan
- tentukan tipe filesystem (ext2, ext3, dll)
- format partisi tersebut

Setelah proses di atas, hasilnya akan terlihat seperti berikut ini:

[root@msq1 shared]# fdisk -l
...
   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1               1       36407   292439196   83  Linux

Device yang telah diformat dinamakan /dev/sdb1, dengan tipe ext2 ("83").

---------------------- Di Linux-B ------------------------
Partisi yang telah diformat tersebut dapat dilihat pada Linux-B yang ke-dua, dengan ukuran yang persis sama di Linux-A:

 [root@msq2 /]# fdisk -l
...
Disk /dev/sdb: 299.4 GB, 299462819840 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 36407 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes
   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1               1       36407   292439196   83  Linux

Langkah berikutnya adalah melakukan mounting device /dev/sdb1 tersebut secara logikal dengan directory supaya dapat diakses (baca, tulis, eksekusi).

---------------------- Di Linux-A ------------------------
[root@msq2 /]# mount -t ext2 /dev/sdb1 /mnt/shared
[root@msq2 /]# cd /mnt/shared
[root@msq2 shared]# ls -l
total 16
drwx------ 2 root root 16384 Apr 21 21:11 lost+found
-rw-r--r-- 1 root root     0 Apr 21 22:38 test
[root@msq2 shared]# vi test2
the quick brown fox jumps over the lazy dogs
~
[root@msq2 /]# umount /mnt/shared

Setelah mounting device di atas, kemudian file teks "test2" dibuat dengan aplikasi vi dengan isi "the quick brown fox jumps over the lazy dogs". 
Kemudian mounting dilepaskan supaya dapat diambil alih oleh Linux-B, dengan proses berikut ini:

---------------------- Di Linux-B ------------------------
[root@msq1 /]# mount -t ext2 /dev/sdb1 /mnt/shared
[root@msq1 /]# cd /mnt/shared
[root@msq1 shared]# ls
lost+found  test  test2
[root@msq1 shared]# more test2
the quick brown fox jumps over the lazy dogs

Setelah dimounting oleh Linux-B di atas dapat dilihat bahwa file-file yang dibuat di Linux-A dapat diakses juga oleh Linux-B.
Penggunaan dari external storage ini terutama dalam fungsi failed over suatu server yang harus memberikan layanan yang terus-menerus, misalnya pada saat Linux-A rusak maka semua kondisi dan status file di external-storage dapat segera diambil alih oleh Linux-B tanpa perlu melakukan restore dari storage sekunder.


(TangSel 22apr11)

Monday, April 18, 2011

Cara mengaktifkan ip forwarding (ip routing) pada Linux (CentOS, Fedora, RedHat)

Dalam keadaan tertentu kita terkadang memerlukan fungsi ip forwarding (ip routing) atau fungsi melewatkan paket ip dari satu port ke port lain secara dadakan. Oops tapi router (Cisco, Juniper, Huawei, dll) tidak tersedia. Kalau ada linux maka bisa digunakan sebagai pengganti router ...
Misalnya satu mesin linux memiliki 2 atau lebih port ethernet, port pertama memiliki network 192.168.1.0/24 dan port kedua 192.168.30.0/24, seperti pada gambar berikut:
Linux terhubung ke dua network - perlu ip forwarding supaya paket menyeberang

Pada konfigurasi linux default fungsi ip forwarding tidak aktif sehingga paket ip tidak mengalir karena ditahan pada linux, bisa dilihat dari hasil ping yang gagal:

C:\Users\toshiba>ping 192.168.30.71
Pinging 192.168.30.71 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 192.168.30.71:
    Packets: Sent = 2, Received = 0, Lost = 2 (100% loss),
Control-C
^C


Untuk mengaktifkan ip forwarding bisa dilakukan dengan perintah berikut pada Linux centOS, Fedora dan ReHat, sedangkan untuk Linux distro lain perlu dicarikan perintah yang relevan:


[root@appserver ~]# /sbin/sysctl -w net.ipv4.ip_forward=1
net.ipv4.ip_forward = 1


Dan hasilnya pada PC client bisa dilihat bahwa ping telah berhasil berikut ini:

C:\Users\toshiba>ping 192.168.30.71
Pinging 192.168.30.71 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.30.71: bytes=32 time=2ms TTL=63
Reply from 192.168.30.71: bytes=32 time=2ms TTL=63
Reply from 192.168.30.71: bytes=32 time=8ms TTL=63

Ping statistics for 192.168.30.71:

    Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 2ms, Maximum = 8ms, Average = 4ms
Control-C
^C



(Tangsel 18apr11)

Sunday, April 17, 2011

Cara mudah menset network di Linux Centos - Fedora - Redhat

Bagi kita yang tidak selalu ber-"main-main" dengan Linux, beberapa perintah Linux (khususnya distro dari Centos, Fedora, Redhat) survival berikut ini sangat berguna untuk menge-set network seperti ip address, static route, default gateway, dsb.  
Untuk distro Linux yang lain sedikit berbeda perintah-perintahnya ... jadi harus disesuaikan ...


Berikut adalah cara mudah menset network di Linux Centos - Fedora - Redhat:


Menambah static route:
# route add -net 192.168.35.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.10.12.1 eth0
# route add -net 10.10.12.128/26 gw 10.10.12.254
# route add default gw 10.10.12.132

Mengeset Ip address pada Ethernet interface
# ifconfig eth0 10.10.12.33 netmask 255.255.255.248

Menampilkan tabel routing keseluruhan:
# route

Membuat tabel Static route:
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/route-eth0
10.10.0.0/16 via 10.10.12.1 dev eth0
192.168.35.0/24 via 10.10.12.1 dev eth0
192.168.1.0/24 via 10.10.12.1 dev eth0
~

Membuat Default route:
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
GATEWAY=118.97.63.121
TYPE=Ethernet
DEVICE=eth0
NETMASK=255.255.255.248
IPADDR=118.97.63.122
~
 
Mengaktifkan setting/konfigurasi yang telah diubah:
# service network restart
# service network restart &      (tanda "&" supaya perintah tetap dijalankan di background sewaktu jaringan terputus sesaat)

Menambah ip address secondary (ip kedua pada interface)
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0:1
DEVICE=eth0:1
BOOTPROTO=static
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.0.5
NETWORK=192.168.0.0
ONBOOT=yes
~

Mengaktifkan ip address yang baru
# ifup eth0:1



(Tangsel 17apr11) 

Saturday, April 16, 2011

Apakah AES (advanced encryption standard) simetrik atau asimetrik ?

AES (advanced encryption standard) menggunakan algoritma dari ahli kriptografi Rijndael dan menjadi standar enkripsi pemerintah Amerika Serikat sejak 2001 yang menggantikan DES (data encryption standard), yang jauh lebih kuat dengan pilihan panjang key 128, 192 dan 256 bit. Panjang key 192 dan 256 bit digunakan di AS untuk informasi classified jadi harus seizin pemerintah AS dalam pengunaannya, sedangkan key 128 bit tidak memerlukan izin mereka sebagai pemegang teknologi tersebut.
AES menggunakan algoritma enkripsi per blok simetrik yang dapat mengenkrip dan mendekrip data. Proses enkripsi mengubah data menjadi bentuk cipher yang tidak bisa dimengerti lagi (yang aman dalam pengiriman dan distribusi) dan proses mendekrip mengembalikan menjadi data aslinya kembali.
Simetrik artinya key sewaktu mengenkrip sama dengan key waktu mendekrip.

                 data --> enkrip ---------cipher--------- dekrip --> data asli



(Tangsel Apr11)

Monday, April 11, 2011

Mengobati luka luar dengan daun Putri Malu

Teman saya membagi pengalamannya mengobati luka akibat kecelakaan motor yang cukup parah di bagian pahanya dengan menggunakan daun Putri Malu (Mimosa pudica Linn.). Ternyata cara yang tradisional ini sudah banyak dikenal di berbagai daerah. Berdasarkan pengalamannya luka sudah mulai mengering pada hari ke 2 atau 3 dan kemudian sembuh.

Cara pengobatannya sangat sederhana:
1. Petik daun putri malu secukupnya, putri malu banyak ditemukan di semak atau lapangan rumput
2. Kunyah daun tersebut sampai halus (konon harus oleh si penderita), usahakan airnya tidak ditelan karena ada efek lain dari putri malu ... lihat tesis mahasiswa UnDip ini yang meneliti putri malu sebagai obat insomnia http://eprints.undip.ac.id/7855/
3. Oleskan daun yang telah dikunyah ke atas luka secara menyeluruh, dan ke sekitarnya
4. Rasa perih akan terasa, biarkan sampai kering
5. Lakukan 2 kali sehari (pagi dan sore)

Daun putri malu, banyak terdapat di semak atau lapangan rumput

Oleskan daun putri malu yang telah dikunyah halus di atas luka


(akz - TangSel 11apr11)

Saturday, April 9, 2011

Cara Mengaktifkan Gestures pada iPad

Apple baru saja merelease sistem operasi iPad IOS versi 4.3.1 setelah sebelumnya versi 4.2. Update ini cukup cepat dikeluarkan, kenapa cepat sekali ya ?

Seperti biasa untuk mengupgrade IOS-nya iPad cukup lewat iTunes di Windows. Ukuran file yang perlu didownload untuk IOS versi 4.3.1 ini adalah sekitar 530 Mbyte, lumayan besar dan butuh waktu cukup lama dengan download lewat link internet, apalagi internet-nya kurang cepat :-(

Ada beberapa fitur baru yang ditambahkan pada IOS 4.3 ini seperti multitasking, password untuk mengaktifkan iPad, gestures, mengunci layar supaya tidak berputar otomatis, dll. Bagaimana cara mengaktifkan gestures pada iPad ?

Setting - General: Passcode & Lock rotation
Fitur berikut sudah aktif dengan sendirinya setelah upgrade ke 4.3 ...
- Untuk mengatur password aktivasi dapat diatur pada menu iPad "Setting - General - Passcode".
- Untuk mengatur layar supaya terkunci atau tidak berputar ketika iPad berputar dapat diatur pada menu iPad "Setting - General - Lock Rotation" dan aktifkan tombol switch "mute" dengan cara digeser, dengan aktivasi "Lock Rotation" tsb maka fungsi "mute" menjadi hilang. Hal ini sering kita perlukan sewaktu bekerja pada posisi iPad mendatar yang bisa salah dideteksi oleh iPad.


Tutup aplikasi iPad: mengatupkan ibu jari ke 4 jari lainnya
Fitur yang paling menarik tentu saja adalah fitur gestures-nya, dengan fitur ini kita tidak perlu menekan tombol "Home" setiap kali mau keluar dari suatu aplikasi melainkan cukup dengan mengatupkan 4/5 jari (menggerakkan ibu jari merapat ke 3/4 jari yang lainnya).

Kemudian untuk pindah ke aplikasi lain (multi-tasking) juga bisa dilakukan dengan men-"swipe" atau menyapukan 4 jari ke arah kiri atau kanan ...
Fitur gesture ini sebenarnya belum diaktifkan oleh Apple pada iPad 4.3 karena masih dalam ujicoba. Tetapi kalau  penasaran mau mencoba silahkan lho... no harm! ... caranya mengaktifkannya seperti diuraikain di bawah ini.
Pindah ke aplikasi lain: dengan swipe 4 jari














Khusus untuk pengguna Mac, mengaktifkan gestures ini dilakukan dengan melalui xCode di Mac, kemudian mengaktifkannya pada menu iPad "Setting - General - Gestures".

Sedangkan bagi pengguna Windows - iTunes agak tricky dan ada sedikit kerumitan dalam mengaktifkannya ... Berikut ini adalah langkah-langkahnya.

Aplikasi tambahan dan pra-kondisi yang diperlukan:
1. iPad dengan IOS 4.3
2. iTunes versi 10 di Windows
3. Install aplikasi iBackupBot yang salah satunya bisa didownload dari http://www.filebuzz.com/fileinfo/60679/iBackupBot_for_iTunes.html
iPad dengan IOS 4.3.1 dan iTunes 10

Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Backup iPad pada Windows iTunes dengan cara: pada iTunes klik kanan pada device iPad dan pilih "Back Up"
Klik kanan pada device - iPad & Back Up
2. Setelah proses backup selesai, jalankan aplikasi iBackupBot di Windows, kemudian klik pada pilihan "iPad" dan cari file  "Library/Preferences/com.apple.springboard.plist"
Tampilan iBackupBot pada Windows
3. Klik dua kali pada file tersebut "Library/Preferences/com.apple.springboard.plist" dan tambahkan dua baris ini (lihat seperti pada gambar di bawah), tanpa ada spasi setelah:
     < key>SBUseSystemGestures< /key>
     < true/>



Tambahkan dua baris perintah di atas
4. Kemudian save perubahan file tersebut dan kemudian tekan tombol "Restore" (lihat gambar di bawah) untuk merestore  hasil backup yang telah dimodifikasi tersebut kembali ke iPad.

.
Klik ikon untuk Restore ke iPad
Akan muncul dialog berikut, dan jawab "Yes"


Setelah proses Restore selesai, perangkat iPad akan melakukan proses booting secara otomatis. Setelah iPad selesai booting maka fitur Gestures sudah bisa digunakan karena aktif secara otomatis.
Jadi berbeda dengan pengguna Mac, dalam hal Windows tidak perlu mengaktifkannya di "Setting - General" karena memang opsi ini tidak ditambahkan kesana. Jadi sekali modifikasi ini dilakukan akan aktif terus, kecuali isi file tersebut di atas ("Library/Preferences/com.apple.springboard.plist") dikembalikan lagi ke seperti semula.

Selamat mencoba ...

Untuk petunjuk dalam format video bagaimana cara mengaktifkan gestures pada iPad bisa dilihat pada link ini:
http://www.youtube.com/watch?v=EEEpPMkTkMI&feature=related



(TangSel 9apr11)

Friday, April 8, 2011

Cara membaca dan menulis bilangan Romawi

Cara membaca dan menulis bilangan Romawi secara singkat diuraikan di bawah ini.
Angka Romawi sering digunakan untuk bab pada buku (bab VI), nomer blok jalan (Jl Bambu XI no. 5). Beberapa aturan sederhananya adalah:

1) Tidak diperkenankan huruf yang sama berderet lebih dari 3 kali, jadi tidak boleh IIII atau CXXXX atau VIIII

2) Huruf yang nilainya lebih kecil jika terletak disebelah kiri huruf yang lebih besar maka mengurangi, jika terletak disebelah kanannya maka menambahi, contoh:  XL= -10+50=40, LX= +50+10=60, XXV= +10+10+5=25, CXXIII=+100+10+10+1+1+1=123, CD = -100+500=400, MDLVX = +1000+500+50-5+10=1545, VD = -5+500=495, CMLXVII= -100+1000+50+10+5+1+1=967, MMMCDLVI= +1000+1000+1000-100+500+50+5+1=3456, LXXIX= +50+10+10-1+10=79

3) Sebisa mungkin gunakan susunan penjumlahan dan yang lebih ringkas, bukan IIV tetapi III, IIX --> VIII, XXL --> XXX
 
Simbol bilangan Romawi dan padanannya dalam angka Arab, sbb:
I = 1  |  V = 5  |  X = 10  |  L = 50  |  C = 100  |  D = 500  |  M = 1000
_                                             _
D = 4000 (D garis di atas)  |  M = 10000  (M garis di atas)


(Tgr-8Apr11)

Thursday, April 7, 2011

Cara Mengubah Ukuran Kotak Organization Chart pada Microsoft Word 2007

Microsoft Word 2007 menyediakan fitur untuk menggambar organization chart yang mudah dan cepat. Dengan fitur ini sangat memudahkan kita dalam menyusun dokumen dengan gambar organization chart didalamnya.
Cara membuatnya sangat sederhana seperti berikut:
Klik di ikon "Insert" - klik di ikon "Smart Art" - klik di "Organization Chart" - dan klik "Ok"
Membuat Organization Chart pada Word, ikuti langkah 1-2-3
Pada mode default, ukuran kotak dari organization chart tidak dapat diubah-ubah sendiri, melainkan dikunci oleh Word. Supaya bisa diubah sesuai kebutuhan, lakukan langkah berikut:
- Klik dua kali pada gambar organization chart yang telah dibuat
- Klik di ikon "Auto Layout" seperti pada gambar berikut.
Mematikan "Auto Layout" pada Organization Chart

Sekarang kotak-kotak pada organization chart sudah bisa diatur sesuai keperluan.
Tetapi perhatikan di gambar berikut bahwa setelah dilakukan perubahan ukuran kotak maka garis-garis peghubung menjadi tidak rapi. Untuk merapikannya kembalikan lagi "Auto Layout" seperti langkah berikut:
- Klik dua kali pada gambar organization chart yang telah dibuat
- Klik di ikon "Auto Layout"
Merapikan garis-garis penghubung dengan mengembalikan "Auto Layout"