Monday, June 4, 2012

Pengalaman Menggunakan Pemanas Air Tenaga Surya - Solar Water Heater

Pengalaman Menggunakan Pemanas Air Tenaga Surya - Solar Water Heater (SWH)

Untuk mendapatkan air panas memerlukan energi yang sangat besar yang sumbernya bisa berasal dari panas api (kayu bakar, minyak, gas, dsb), energi listrik, atau memanfaatkan panas matahari. Mengingat tarif listrik dan harga bahan bakar yang semakin mahal, maka diputuskan untuk memanfaatkan tenaga matahari walaupun harga perangkat-nya jauh lebih mahal dibandingkan pemanas air listrik maupun gas tetapi pada jangka panjang biaya investasi awal seharusnya akan tertutupi. Disamping pemanfaatan panas matahari ini akan turut pula untuk berkontribusi mengurangi emisi gas CO2 karena tidak ada pembakaran bahan bakar ... Go Green bahasa kerennya.
Ketika mulai menjajaki SWH, kita dihadapkan pada dua pilihan teknologi yang saat ini tersedia di pasar yaitu:
1. Sistem Kolektor Flat
2. Sistem Tabung Vacuum

Harga keduanya tidak berbeda jauh (berkisar 14 juta-an rupiah untuk ukuran 100 liter), sistem kedua yaitu Sistem Tabung Vacuum (vakum) relatif teknologi baru sehingga sangat menggoda untuk dicoba karena efisiensi konversi panas dan penyimpanan panas yang ditawarkan lebih baik dari model pertama. Ulasan teknologi kedua sistem tersebut dapat dilihat di situs ini.

Ada beberapa pilihan merk untuk sistem tabung vacuum yang tersedia di pasar, mengingat nama besar akhirnya diputuskan menggunakan Honeywell ukuran tabung 100 liter, dan dipasang seperti pada gambar berikut ini. Jumlah tabung vakum panjang ada 15 buah yang berfungsi menyerap panas matahari dan memanaskan air dingin sampai dengan maksium 99 derajat Celcius.
Pemasangan SWH di atap bangunan



Spesifikasi teknis perangkat pemanas dapat dilihat pada gambar sebelah ini.

Pemasangan alat ditempatkan pada atap bangunan sehingga sama sekali tidak terhalang dari matahari sepanjang hari.

Dari pengamatan yang dilakukan bahwa pada saat matahari tidak terlampau terik dapat diperoleh panas air pada tabung penampung sampai dengan 70 derajat, ketika matahari cukup terik dapat diperoleh suhu 70 - 90 derajat.

Pada gambar sebelah ini, sebagai contoh, ketika siang hari sebelumnya yang cukup terik diperoleh panas yang tinggi pada tangki penampung. Dimana terpantau suhu 86 derajat pada malam hari jam 18.11. Dari malam hari sampai ke pagi hari terpantau bahwa penurunan panas air pada tangki tidak terlalu signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tangki penampung menahan panas dengan baik.

Berikut ini adalah pengamatan dalam siklus satu hari (berbeda hari dari gambar di atas), dimana matahari tidak terlampau terik ...

Pada jam 10.08 pagi hari terpantau suhu 68 derajat dengan isi tangki sekitar 50 liter.


Ketika tangki air panas diisi penuh sampai 100 liter, maka suhu turun menjadi 42 derajat pada jam 11.25. Pada saat tersebut matahari tidak terlampau terik sepanjang hari.

Pada sore/malam hari jam 18.30 suhu sudah meningkat menjadi 64 derajat, demikian juga terlihat ada pemakaian air panas sebanyak 25 liter sejak posisi siang hari tadi.

Dari pengalaman beberapa hari ini, prosedur harian dianjurkan untuk mengisi air tangki sampai penuh pada saat siang hari sekitar jam 10.00 - an supaya penurunan suhu tangki dapat cepat kembali meningkat karena matahari mulai bersinar terang.
Untuk sementara ini dapat disimpulkan bahwa SWH memenuhi kebutuhan air panas harian untuk keperluan mandi. Pemanas listrik yang terpasang pada alat SWH sebagai cadangan jika sewaktu-waktu panas matahari tidak mencukupi sampai saat ini belum pernah digunakan.


(TangSel 4jun12)
review pemanas air tenaga matahari, review pemanas air tenaga matahari, review pemanas air tenaga matahari