Monday, February 28, 2011

Pengalaman Menggunakan Samsung Android Galaxy 550

Ponsel Samsung Galaxy 550 menggunakan sistem operasi Android Eclair 2.1. Semua fitur Android dapat dijalankan pada Ponsel ini. Pada saat dibeli dulu dijanjikan untuk bisa diupgrade ke Froyo 2.2 nantinya. Harganya cukup murah yaitu kurang dari 2 juta rupiah pada saat dibeli 2 bulan lalu (Jan 2011).

Dilengkapi dengan kamera 2 mega pixel dan layar sentuh seukuran 2,8 inci, perbandingan antara ukuran jari dengan ukuran huruf dan layar seperti pada gambar di bawah ini. Persolan utama dengan Ponsel ini adalah ukuran layar yang terlampau kecil, terutama saat kita mengaktifkan keyboard Qwerty dimana ukuran jari telunjuk yang agak besar seringkali membuat sentuhan tidak tepat pada keypad yang kita inginkan karena ukuran huruf menjadi terlampau kecil pada layarnya yang tergolong kecil terebut.

Jari menari di atas keyboard (landscape) Samsung Galaxy 550

Berdasarkan pengalaman saya menggunakan layar sentuh maka semakin besar layar akan semakin membuat kita nyaman, terutama jika kita banyak melakukan pengetikan. Kesimpulan saya bahwa layar ukuran 2,8 inci sangat tidak memadai, ukuran layar minimal adalah sebesar 4 inci. Bahkan menurut saya layar iPad yang 10 inci paling ideal untuk kenyamanan pengetikan.

Kelemahan lainnya adalah fitur copy paste yang sangat terbatas, sehingga seringkali kita harus mengetik ulang tulisan yang seharusnya bisa kita copy dan paste dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya !
Kelemahan lainnya, walaupun tidak terlalu menggangu, adalah layar sentuh-nya tidak multiple touch, artinya layar hanya bereaksi pada sentuhan pertama dan selebihnya tidak dianggap. Hal ini sangat terasa pada aplikasi piano, dimana si aplikasi hanya menerima satu sentuhan tuts piano dalam satu waktu ... atau satu nada pada satu waktu. Dengan demikian pada aplikasi piano kita tidak bisa memainkan chord (C,G, dst) tertentu.

(TangSel mar11)