Saturday, March 19, 2011

Apa itu Beras, Sayuran, Makanan dan Pertanian Organik

Seringkali kita mendengar istilah bahan makanan seperti beras dan sayuran yang disebut organik. Apakah maksud dan kriteria organik ini ?

Pengertian organik disini adalah kembali ke alam atau proses penanaman (pertanian) yang alami dan higienis dengan menjaga keseimbangan alam, mulai dari proses pembibitan sampai dengan panen dan pengemasannya. Pertaninan organik itu bebas dari pestisida, pewarna dan bahan kimia lainnya yang tidak baik untuk kesehatan kita.

Berdasarkan definisi USDA (US Department of Agriculture), pertanian organik adalah:
"Pertanian yang meniru proses ekosistem alamiah yang menyeimbangkan antara hama dan populasi organisme yang menguntungkan dan menjaga kesuburan tanah."


Beberapa kelebihan produk pertanian organik:
1. Karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia maka kita bebas dari kemungkinan pengaruh buruk bahan beracun seperti pestisida dan pupuk kimia.
2. Produk yang segar memberikan lebih vitamin-vitamin, mineral-mineral, enzim-enzim dan nutrisi mikro lainnya dibandingkan dengan non organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk organik mengandung mineral 50% s/d 100% lebih banyak, dan serat 25% lebih banyak.
3. Dengan mengkonsumsi produk organik maka kita terhindar dari makanan yang telah mengalami modifikasi genetika.
4. Dengan mengkonsumsi produk organik maka kita terhindar dari makanan yang mengandung antibiotik, obat-obat pertumbuhan, obat anti parasit, dan jenis-jenis obat lainnya.
5. Produk organik lebih nikmat rasanya.
6. Dengan berkembangnya pertanian organik maka penggunaan pestisida akan berkurang, sehingga efek buruk pestisida terhadap lingkungan juga ikut berkurang
7. Pertanian biasa dapat membahayakan kesehatan petani pekerjanya karena mereka terpapar langsung dengan bahan beracun pestisida, herbisida dan pupuk kimia.

Pengamatan saya bahwa mulai banyak petani dan kelompok tani yang bergiat dalam pertanian organik di daerah-daerah, terutama di Jawa. Yang menarik dari kegiatan pertanian ini adalah cara bertani yang kembali ke cara-cara jaman dulu, seperti menggunakan air yang bersih, pupuk yang berasal dari alami seperti kotoran sapi, kerbau atau binatang piaraan lainnya, penangkalan hama dengan menggunakan binatang predatornya, melakukan rotasi jenis tanaman untuk mempertahankan struktur tanah dan mengurangi hama karena jenis tanaman yang monoton, dsb.

Jika pertanian organik ini menghasilkan produk yang aman dan bersih, mengapa tidak populer dalam masyarakat ?
Jawabannya adalah karena harga produk organik yang lebih mahal (rata-rata 2 kali lipat), kesadaran masyarakat yang masih rendah dan jumlah produknya yang masih terbatas. Produk masih terbatas karena petani juga lebih senang dengan cara-cara instan yang menggunakan pestisida dan pupuk buatan.